Satu
persatu pelajaran sudah selesai . sampai pada jam 11 biasanya. Karena sekarang
hari jumat. Entah kenapa saat itu teman satu kelompok tidak seperti biasanya.
Mereka kumpul di depan kelasku ya ipa 2. Padahal hari jumat. Biasanya kami
segera kemasjid tapi karena ada acara mungkin. Sehingga mereka kumpul disini,
dan apa yang mereka rencanakan pun aku tidak tahu.
Sebenarnya
saat itu aku ingin kabur saja agar tidak dijahilin kalau ada acara ultah. Tapi
teman-temanku tanggap. Tasku disembunyikan. Jadi aku pun tak bisa pulang cepat.
Mereka ternyata sudah merencanakan jauh-jauh hari. Tapi saat itu juga dia juga
masih di kelas bersama nindy. Entah ada acara atau apa.
Di
memang yang pertama mengucapkan untukku. Dan dikelas pun sama.
Aku
: kok tumben belum turun?
Ferza
: masi nunggu-temen-temen
Aku
: mau kemana?
Ferza
: ada deh
Aku
: lah. lha temanmu mana?
Ferza
: baru di kelas sebelah kok
Aku
: oh
Saat
itu posisiku berada di dalam kelas dengan dia. Dan anak-lain diluar dan pintu
pun di kunci dari luar. Memang meraka paling tau kalau membuat acara seperti
ini. Dia mencoba membuka pintu tapi tak berhasil. Aku saja juga tidak bisa
apalagi dia sebagai cewek.
Aku
: udah jangan dipaksa. Ntar sakit loh tangannya
Ferza
: iya deh iya
Aku
: buru-buru po?
Ferza
: enggak sih
Aku
: tunggu aja sampai masjid azan
Ferza
: eh bukannya harus jumatan ya
Aku
: lha iya. Entah temen-temen diluar itu
Pada
setiap hari jumat memang dia mengenakan kerudung yang berbeda dari hari biasa.
Dan itu membuat dia terlihat berbeda dengan hari-hari biasanya
Aku
: eh, za kamu berbeda kalau jumat
Ferza
: beda apanya
Aku
: kamu punya kerudung seperti itu berapa?
Ferza
: lha kenpa?
Aku : ya gapapa. Pantesan pakai itu kok.
Kelihatan beda
ferza
: biasa kok
Setelah
menunggu waktu yang cukup lama mereka pun menyerah. Karena mereka hanya melihat
kami yang ngobrol dari kejauhan berdua, mungkin mereka malah bosan. Dia segera
keluar dengan sudah ditunggu nindy. Aku masih didalam kelas. Sibuk mencari tas.
Aan
: woi. Cari apa?
Aku
: tasku mana?
Aan
: apa tadi bawa tas?
Aku
: eh. Kamret. Bawalah.
Aan
: nanti aja carinya. Ayo kemasjid
Aku
: masjid sekolah aja ya
Aan
: iya-iya
Aku
turun dengan aan. Yang lain sudah duluan. ternyata mereka sedang memindahkan
tasku disuatu tempat.
Aan
: eh. Nanti jadi ta?
Aku
: jadi apa?
Aan
: baru tadi pagi loh
Aku
: iya-iya
Aan
: sip
Aku
: tapi hanya yang tadi aja loh. Jangan ajak yang lain
Aan
: lebih banyak lebih baik
Aku
: kebanyakan bikin sakit
Aan
: sakit hati
Aku
: anak cinta
Sampai
dimasjid aku bertemu mereka yang telah mngunciku tadi.
Aku
: mana tasku jid?
Majid
: aman kok. Nanti pulang lak tau
Aku
: hmm
Setelah
itu kami melaksanakan sholat jumat. Bersama kebanyakan dari kelas satu. Karena
mereka ada ekstra pramuka. Kami yang sudah kelas tiga bebas.
Majid
: eh gung. Milih diiket gak usah traktir makan. Atau traktir makan tapi tempatnya
kami yang cari?
Aku
: aku pulang aja kalau gitu
Majid
: beneran ini
Aku
: pasti ujung-ujungnya diiket juga
Majid
: gak kok. Cuman kemungkinan
Aku
: nah. Meragukan
Majid
: pilih mana?
Aku
: makan aja
Kami
berdiskusi tempat. Tapi akhirnya mereka sepakat didekat sekolah saja makannya.
Aku setuju. Karena mungkin uang seminggu jajan tak masalah. Fufufu. Disitu ada
aku, aan, arif, jusup, majid. Kami memesan makanan yang sama sehingga jumlah
pengeluaranku bisa terkontrol.
Aan
: habis ini kemana?
Aku
: pulang lah
Aan
: hujan-hujan mau pulang?
Aku
: ya aku bawa mantol
Aan
: tasmu gimana?
Aku
: gausah bawa tas
Aan
: emang belum di kasih tau
Aku
: belum kih.
Aan
: yaudah nanti ikut aja.
Aku
: hmm
Saat
itu moodku baru tidak baik. Karena tasku belum juga diketemukan. Dasar. Aku
dulu aja tidak sampai gini. Terlalu tega mereka.
0 komentar:
Post a Comment