Kenapa Tahun Baru Harus 1 Januari?


SELAMAT TAHUN BARU 2016! Yeeeu dah pada bikin resolusi tahun baru aja nih. Tapi pada tau gak gan kenapa tahun baru harus tanggal 1 Januari? kenapa gak 4 Mei? atau pas hari ulangtahun kita gitu? Walaupun kedengerannya pertanyaannya konyol, tapi kenapa tahun baru itu 1 Januari ada sejarahnya loh, dan ternyata dulu tahun baru gak melulu 1 Januari. Penasaran? Di thread kali ini gue akan bahas kenapa tahun baru harus tanggal 1 Januari. Dan yang lebih penting, emang penetapan kapan tahun baru itu penting gak sih?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pertama kita harus mempelajari sejarah dari sisem kalender yang sekarang kita gunakan. Sistem kalender yang umum kita gunakan sekarang adalah kalender Gregorian, yang merupakan penyempurnaan dari kalender Julian dan dibuat oleh Julius Caesar pada zaman Romawi dulu. Julius Caesar menamai bulan Januari dari nama Janus, dewa yang digambarkan memiliki dua wajah, satu wajah menghadap masa lalu, dimana kartun Minggu pagi dan Meteor Garden masih ada di TV Indonesia, dan satu wajah lagi menghadap ke masa depan, ke tempat hoverboard dan mesin pengupas pisang otomatis berada.


Dalam mitologi Romawi, Janus adalah dewa pintu gerbang dan juga dewa segala permulaan, maka dari itu, bulan Januari yang diambil dari namanya dijadikan bulan paling awal dalam satu tahun, dan tanggal 1 Januari adalah awal pergantian tahun atau tahun baru.

Namun banyak juga yang tidak menerapkan tahun baru pada tanggal 1 Januari, terutama setelah Romawi runtuh. Contohnya pada abad pertengahan, tahun baru digeser pada tanggal-tanggal hari besar kristiani seperti hari kenaikan Yesus Kristus atau pada hari natal, walaupun mereka masih pakai sistem bulan dari Januari sampai Desember seperti kalender Julian. Bahkan yang tetap mengikuti kalender Julian pun mendapati tahun baru tidak tepat jatuh pada 1 Januari lagi, ini karena kalender Julian kurang tepat memperhitungkan jumlah hari dalam satu tahun menjadi 365,242199 padahal harusnya 365,25 hari. Walau keliatannya cuma beda tipis, beda 11 menit doang setahun, tapi lama-kelamaan selisih ini semakin jauh dan pada abad 15, selisihnya sudah mencapai 10 hari. Maka dibuatlah kalender Gregorian pada tahun 1582 yang menyesuaikan kembali selisih 10 hari itu. Itu sebabnya kalau kita lihat pada bulan Oktober di kalender 1582 ada 10 hari yang ke-skip untuk menyesuaikan selisih ini.



Kalender Gregorian juga menetapkan aturan bahwa setiap 4 tahun sekali adalah tahun kabisat dimana ada satu hari tambahan untuk menggenapkan sisa 0,25 hari dari setiap tahun. Halo, 29 Februari! Oh dan ini juga menetapkan kembali 1 Januari sebagai tahun baru yang sejak saat itu diperingati sampai sekarang. (well, gak juga sih, Inggris dan koloninya di Amerika menetapkan tahun baru pada tanggal 25 Maret sampai pada tahun 1752 mereka baru menggunakan kalender Gregorian untuk memudahkan komunikasi dan baru deh tahun baruan pada 1 Januari).

Quote:Terus tahun baru pada 1 Januari ada hubungannya gak sama kejadian astronomi?
Sebagian orang menganggap ada, karena pada musim dingin di akhir Desember adalah saat siang hari lebih pendek dari biasanya dan malam hari lebih panjang dari biasanya atau biasa disebut dengan solstice. Kemudian ketika masuk bulan Januari, lamanya waktu siang dan malam kembali normal. Namun ini hanya dirasakan pada bumi bagian Utara (Northern Hemisphere), karena pada bumi bagian Selatan (Southern Hemisphere), tidak sedang musim dingin melainkan sedang musim panas. Perbedaan musim ini terjadi karena sumbu bumi tidak lurus namun miring sedikit dan bagian yang condong ke matahari akan mengalami musim panas, saat bagian lainnya mengalami musimdingin. Dan solstice pada bumi bagian Selatan terjadi pada 22 Juni, apa itu berarti bumi bagian Selatan harus merayakan tahun baru pada akhir Juni atau awal Juli?



Sekarang juga kita mengetahui bahwa ternyata pada awal Januari, tepatnya sekitar tanggal 4 Januari adalah saat-saat terdekat bumi dengan matahari, disebut dengan perihelion, yang diambil dari bahasaYunani, peri berarti dekat, dan helios berarti matahari. Pada tahun 2016 sendiri, perihelion terjadi pada tanggal 2 Januari. Sebenernya jauh deketnya bumi terhadap matahari gak berpengaruh pada pergantian musim, karena jarak terdekat dan terjauhnya bumi terhadap matahari gak beda jauh, karena orbit bumi berbentuk elips yang mendekati lingkaran sempurna.



Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, yang mempengaruhi musim lebih kepada kemiringan sumbu bumi yang menyebabkan satu sisi lebih condong ke arah matahari dari pada sisi yang lain. Namun perihelion ini mempengaruhi lamanya suatu musim. Pada saat bumi dekat dengan matahari, seperti sekarang ini, kecepatan bumi mengelilingi matahari (revolusi) bertambah 1 km/jam lebih cepat daripada saat bumi berada di titik paling jauh dengan matahari yakni sekitar awal Juli. Ibaratnya ketika kamu jalan telanjang kaki di atas ubin yang panas pasti ngacirnya lebih cepet sambil aw aw aw aw aw! (walaupun penyebab utamanya bukan karena panasnya matahari, itu cuma cara gue nginget doang). Ini bikin musim yang sedang dialami pada saat bumi dekat dengan matahari berlalu lebih cepat. Musim dingin pada bumi bagian Utara lebih singkat sekitar 5 hari dibandingkan musim dingin pada bumi bagian Selatan, begitu juga sebaliknya, musim panas pada bumi bagian Utara lebih lama 5 hari dibanding musim panas pada bumi bagian Selatan.

Namun ingat lagi, orang-orang dulu dan Julius Caesar tentunya belum mengetahui hal ini saat menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru.

Jadi, seperti yang udah diceritain, mereka netapin Januari sebagai awal tahun karena Janus adalah dewa permulaan.Tidak ada alasan yang logis atau yang berhubungan dengan astronimi dibalik penetapan 1 Januari sebagai awal tahun.


Quote:Tapi apakah penetapan kapan tahun baru harusnya dimulai bener-bener penting?

Yang kita sebut tahun pada dasarnya adalah lamanya bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam orbitnya yang berbentuk elips (well, yeah… elips yang mendekati lingkaran), menetapkan titik manapun pada elips itu sebagai awal dari perputaran sebenernya sama aja, sama kayak menetapkan garis start pada lintasan nascar untuk menghitung jumlah lap yang telah dilalui, terserah mau ngecat putih di mana aja toh mobilnya tetep muterin. Bedanya, "balap nascar" di sini lapnya tidak terhingga dan si mobil mengelilingi lintasan untuk selama-lamanya (atau setidaknya sampai matahari meledak sih).

Walaupun sebenernya gak penting, tapi manusia butuh dan suka terikat pada sistem, manusia suka jika sesuatu sesuai pola, sesuai urutan, dan penetapan kapan tahun baru bukan satu-satunya hal gak logis dan tanpa alasan yang kita senang untuk ikuti, misalnya, ada yang tau kenapa urutan alphabet harus ABCDEFG...? kenapa gak ZYXW.. atau QWERTYUIOP? Gak ada yang tau. Tapi kita ikutin sistem urutan itu. Karena harus ada sistem. Kalau gak ada sistem atau urutan, manusia akan membuatnya.


Sekarang jika kita merayakan atau mengakui awal tahun pada 1 Januari, bukan berarti kita mengikuti ritual Pagan, atau memuja Janus, atau tunduk pada Julius Caesar, tapi lebih pada urusan praktikal, untuk memudahkan komunikasi. Karena kalender Gregorian adalah kalender yang umum dipakai dimana-mana, 1 Januari adalah awal tahun yang kompak digunakan orang-orang untuk evaluasi tahunan, tutup buku, atau membuat resolusi-tahun-baru-yang-akan-langsung-dilupain-dua-minggu-kemudian. Begitu juga jika kita ingin menggunakan sistem kalender lain seperti kalender hijriah, kalender cina, atau kalender Jawa pada saat tertentu untuk memudahkan berkomunikasi. Sah sah saja.


Namun mengetahui bahwa penetapan 1 Januari sebagai tahun baru tidak ada dasar logisnya juga penting, agar pada suatu malam tahun baru ketika kita akan berpesta dan berhura-hura berlebihan, kita bisa berhenti sejenak dan berpikir, “wow, gue akan hura-hura untuk sesuatu yang tidak ada dasarnya”, mengenai setelah itu mau dilanjut pestanya ya terserah kamu sih.


Sumber 
Share:

Tips Mengatasi Mata Minus


Wikipedia
Mata Minus (Myopia) adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra/ gambar yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Mata Minus (Myopia) dapat terjadi karena bentuk bola mata yang terlalu panjang atau karena kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan secara baik dan objek jauh menjadi tampak buram. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (model cekung).


Kini menjadi masalah kesehatan utama di negara-negara berkembang terutama di kawasan Asia, di mana peningkatan Mata Minus (Myopia) diperkirakan telah mencapai 80-90% pada anak-anak di usia produktif. Penggunaan Gadget, kebiasaan aktifitas fisik yang kurang tepat dan kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin A menjadi salah satu faktor utamanya. Namun buat kita yang menderita Mata Minus (Myopia) tak perlu berkecil hati karena telah ditemukan teknologi laser yang bisa membuat Mata Minus (Myopia) menjadi normal kembali. Buat sebagian yang ingin tetap berkacamata, saat ini terus berkembang trend kaca mata berbagai model dan banyak juga mereka yang memiliki mata normal justeru memakai kacamata sebagai aksesoris fashionnya. Namun bagaimana mereka yang ingin sebuh dari penyakit Mata Minus (Myopia) ini? Teknis laser bisa saja menyembuhkan, namun dengan biaya yang tentunya tak sedikit, dan kita belum tahu efek jangka panjangnya seperti apa (selama ini belum ada kasus yang ditemukan). Nah, buat yang ingin cara mudah dan murah ada cara tradisional yang mungkin ampuh dan perlu ente coba, tentu saja minim atau hampir tidak ada efek samping karena menggunakan ramuan tradisional dan mudah di beli di pasar-pasar kecil maupun swalayan.
Apa aja cara penyembuhan itu? Cekibrot dibawah ini gan..





DAUN KELOR dan MADU
Cara membuatnya adalah dengan menumbuk daun kelor kemudian di campur dengan air matang satu gelas dan madu satu sendok. Campuran bahan tersebut di seduh hingga mendidih. Setelah mendidih kemudian di saring. Ramuan ini di minum setiap malam sebelum tidur.

 



WORTEL dan MADU
Siapa saja mungkin sudah mengetahui bahwa wortel mengandung betakaroten yang tinggi.
Warna orange yang khas membuat Anda merasa tertarik untuk mengkonsumsinya. Sayuran yang satu ini dapat diolah menjadi makanan lezat dan juga dapat dijadikan jus sayur yang segar. Cara menyembuhkan mata minus dengan wortel harus memperhatikan cara pengolahan. Jika terlalu lama memanaskannya, maka kandungan vitamin A pada wortel dapat hilang. Madu di bisa dicampurkan saat akan diminum buat menghilangkan rasa tidak enak pada wortel.




IKAN SALMON
Sudah banyak masyarakat yang mengetahui bahwa ikan salmon mengandung omega 3 yang sangat baik untuk kesehatan, termasuk salah satunya menjaga kesehatan mata. Meskipun harganya mahal, jenis ikan yang satu ini tetap menjadi primadona di masyarakat. Anda dapat membuat berbagai macam hidangan dengan menggunakan ikan salmon. Menyembuhkan mata yang minus dengan ikan salmon ada baiknya jika memasaknya tanpa menggunakan minyak.




ALPUKAT
Buah yang kaya akan manfaat ini mengandung zat lutein yang sangat tinggi.
Manfaat zat tersebut memang secara tidak langsung untuk kesehatan mata. Namun, perannya yang membantu proses penyerapan beta karoten sangat baik dilakukan sehingga mengkonsumsi buah alpukat juga dianjurkan sebagai cara menyembuhkan mata minus. Anda dapat mengkonsumsinya dengan cara dibuat menjadi jus buah yang segar.




DAUN SIRIH
Cara mengatasi mata minus yang sangat simple adalah dengan mengambil 2 lembar daun sirih, cuci bersih, dan tempelkan pada kedua mata anda sebelum tidur atau saat istirahat santai. Untuk hasil maksimal, lakukan cara ini setiap hari.



DAUN KEBEN
Keben atau Barringtonia asiatica Kurz adalah tanaman yang berasal dari Papua (Irian). Di papua buah keben disebut rabon pi Keben merupakan pohon berkayu lunak, berdiameter sekitar 50 cm dengan ketinggian 4 hingga 16 meter. Biji dan buah keben inilah yang dapat digunakan sebagai tetes mata





BUNGA KITOLOD
Orang jawa lebih mengenalnya dengan sebutan “bunga kintolo”. Tanaman ini biasanya tumbuh liar di sawah, ladang maupun di semak-semak. Bentuknya panjang, warnanya putih mirip bunga melati. Kitolod dapat digunakan sebagai cara mengobati mata minus dan berbagai penyakit pada mata, katarak, diabetes dan berbagai macam penyakit termasuk mata katarak.




DAUN MELATI
Daun melati juga bisa membantu proses penyembuhan sakit mata secara alami.
Caranya dengan mengambil satu genggam daun melati, tumbuk halus, kemudian tempelkan pada dahi. Bila sudah mengering ganti dengan yang baru. Ulangi sampai sembuh.




BAWANG PUTIH
Selain untuk bumbu masakan, bawang putih juga bisa untuk mengobati sakit mata seperti mata minus. Caranya dengan basuh muka dengan air yang bersih hingga mata terbebas dari kotoran-kotoran kemudian keringkan dengan menggunakan handuk bersih. Ambil satu siung bawang putih yang telah di cuci bersih. Potong bagian ujung bawang sedikit. Gosokkan secara perlahan ujung bawang putih yang telah di potong tadi sejajar dengan akar bulu mata. Jangan digosokkan di bagian kelopak atas, sebaiknya gosokkan saja di bagian kelopak mata bawah. Tunggu beberapa saat hingga menimbulkan rasa perih, geli, bahkan gatal hingga membuat kepala seolah-olah bergoyang. Tahan, jangan langsung di cuci. Ulangi lagi langkah diatas dengan beberapa kali, agar bisa memberikan hasil maksimal.


Nah, itulah bebarapa tips yang bisa dicoba untuk mengurangi mata minus. Jangan mudah menyerah sebelum mencoba dan berusaha. Hasilnya tentu hanya milik Tuhan.


  Sumber

Share:

Sosial Media

Hai! Nama saya Agung Prasetyo N dan biasa di panggil Agung. Saya masih seorang pelajar di SMA. Saya berasal dari Boyolali. Read More..

Total Pageviews

Blog Archive

Entri Terbaru