Kesempatan Bagian 3





          Sampai akhirnya ada hal unik yang terjadi. Ternyata anak-anak dari SMPnya jusup datang ke candi sari bersama guru untuk konservasi. Dan jusup pun kenal dengan gurunya. Kami mulai beraksi untuk jusup.

Anjas : ini pak ada murid dari SMP bapak namanya jusup
Jusup : diam njas

Kami memang berada agak jauh dari rombongan anak-anak SMP. Sampai akhirnya mungkin jusup menyerah untuk keluar dari persembunyian dan menyalaminya. Kami bersorak-sorak saat itu. melihat kekonyolan jusup bertemu gurunya.

Aku : gimana cup?
Jusup : biasa aja
Aku : yang bener?
Jusup : iya ya.
Aku : kenalin ceweknya cup (walau hanya iseng waktu itu, dan aku tahu kalau jusup tidak bakal berani)
Jusup : kenalan sendiri lah
Aku : kan mantan SMPmu
Jusup : masa bodoh lah

            Akhirnya aku sukses membuat jusup jengkel. Dia pun pergi, selang beberapa lama aku pun menghampiri dan meminta maaf, untuk semua tadi hanya bercanda. Dan dia hanya mengiyakan. Hmm

            Setelah rombongan selesai maka kami melanjutkan membuat gerakan dan mulai latihan. Tidak ada hal yang terlalu menarik saat itu, seperti biasa kami latiha. Sampai akhirnya ada pengunjung yang menyejukkan mata.

Dedi : bening-bening. Bibit unggul
Aku : mintai nomernya ded.
Dedi : udah pada punya paling
Aku : kali aja ded. Haha

Kami istirahat beberapa menit. Sampai akhirnya melanjutkan sampai pukul 11. Setelah itu kami balik kembali tapi.

Nindy dan aul sepertinya merencanakan sesuatu.

Nindy : gung kamu pulang dengan ferza ya?
Aku : kok aku? Arif gimana?
Arif : tenang aku sama anjas aja
Aul : iya gung. Aku sama nindy nanti dirumahnya anjas dulu
Aku : loh.ada acara apa nin?
Nindy : aku mau ke les dulu.
Aku : yaudah yaudah. 

            Kami segera turun, dan kali ini aku bersama ferza. Dan aku tak ingat kalau dia dirumah sendirian. Fufufu. Sebelum sampai jalan yang memisahkan kami semua, kita berpamitan. Sebelum sampai rumah aku ajak makan karena memang sampai di kota sudah pukul 12 lebih

Aku : eh bukannya nanti kamu sendirian ya dirumah?
Ferza : iya. Lha kenpa?
Aku : gak baik aja.nanti om kamu pulang jam berapa?
Ferza : paling sore. nanti sekalian ngerjain tugas biologi ya.
Aku : hmm. tapi gapapa ya.
Ferza : iya-iya

            Rasa was-was pun muncul. Dan setelah selesai makan kami menuju rumahnya. Tapi sebelumnya aku sudah chat nindy

Aku ( nin, nanti kerumah ferza ya. sendirian soalnya)

Ternyata tak perlu waktu lama nindy membalas

Nindy (kan ada kamu)

Aku (gak baik nin. Pokoknya segera balik)

Nindy (iya-iya)

            Sampai akhirnya tiba didepan rumah. Memang mereka belum pulang. Aku pun masuk.

Aku : mana tugas praktikum kemarin?
Ferza : aku taruh belakang kok. Kemarin jatuh kena angina.
Aku : aku belum pernah kesitu loh
Ferza : yaudah aku temenin.

            Memang aku tidak terlalu suka menjelajahi rumah orang. Dan apa bila kerumah teman-teman lain pun aku juga hanya sekedar tahu teras rumahnya. Namun jika sudah dirumah aan beda lagi. 

            Sebelum mengerjakan tugas praktikum kita ibadah bersama. Setelah itu mulai kita mengukur pertumbuhan kecambah. Memang itu tema praktikum kami. Semua selesai. Sebenarnya mau langsung pulang. Tapi dia sendirian,antara was-was dan cemas jadi satu. Untuk mengisi waktu akhirnya aku membuat presentasinya sekalian.

            Aku membuatnya sambil mendengar lagu All of me. Yang memang baru masuk chart. Aku pun ditanya.

Ferza : suka lagu itu ta?
Aku : biasa sih. Tapi ini baru masuk chart akhir akhir ini.
Ferza : oh. Mau apel?
Aku : kalau dikupasin mau aku.
Ferza : maunya.

            Ternyata di benar-benar mengupaskan apel untukku. Padahal nadaku bicara hanya bercanda saja. Lah biar lah. memang benar-benar istriable menurutku. Tapi entah lah. 

            Sampai memasukkan data

Aku : za. Ini diisi apa?
Ferza : eh apa ya?
Aku : malah eh. Besok lanjut lagi aja ya.
Ferza : yaudah ini apelnya. Habisin.
Aku : padahal bercanda loh tadi
Ferza : pokonya habisin
Aku : lah. setengah-setengah.
Ferza : aku dua. Sisanya kamu ya
Aku : itu bukan setenga tapi seperempat. Hmm

            Diapun hanya tertawa. Aku cek hp ternyata nindy sudah di perjalanan. karena dekat jadi tak perlu waktu lama akhirnya sampai. 

Nindy : hayo pada napa?
Ferza : ga ngapa-ngapain kok mbak.
Nindy : ini aku bawa es. Cukup buat bertiga.
Aku : makasih loh nin. Kemana aja tadi?
Nindy : habis ketemu mentor les di ……
Ferza : oh. Pak ……
Nindy : hehe iya za.
Aku : suka ya?
Nindy : biasa aja.
Aku : dari yang biasa ntar jadi loh
Ferza : udah-udah.

            Kami bertiga menghabiskan waktu sore dengan es yang telah dibawa oleh nindy. sampai akhirnya pukul tiga. Aku pun berpamitan pulang. Tak baik juga lama-lama sampai sore pula di rumahnya. Aku berpesan kepada nindy untuk menjaganya. Dan dengan sedikit bercanda dia malah bilang kalau dia juga mau pulang. Hmm dasar. Dan aku memacu motor agar segera sampai rumah, karena memang seharian aku keluar.

            Waktu terus berlalu. Sampai akhirnya kita masih diberikan kesempatan untuk kembali lagi dikelas yang sama sebelum semuanya berakhir.
[TYO]

Share:

Kesempatan Bagian 2





            Ketika baru dua kali pertemuan mata pelajaran olahraga kami diharuskan membuat kelompok. Dan ternyata benar, kami diberikan tugas untuk membuat gerakan senam mulai dari pemanasan, inti ,sampai pendinginan. 

            Kami pun diberi kebebasan menentukan kelompok. Dan lagi-agi aku bisa satu kelompok dengannya, walaupun bukan aku yang cari. Dan kami mendapat kelompok yang beranggotakan aku, anin, arif, aul, jusup, ferza, dan dedi. Setelah berkumpul kami sepakat untuk menentukan setiap bagian.

Arif sebagain pencari back sound senamnya. Aku dan jusup membuat gerakan pendinginan, dedi untuk pemanasan, dan untuk anin, aul, dan ferza sebagai pembuat inti dari gerakan. Kami diberi porsi 5 menit disetiap bagian. 

Untuk kali ini aku mendapat anggota yang salah satunya sudah pernah mengikuti senam tingkat kabupaten, jadi menurutku tidak akan sulit untuk membuatnya tapi…

Dedi : nin bisa buat gerakannya gak? Kan dulu pernah maju
Nindy : eh enggak ded. Dulu yang buat kabupaten jadi aku Cuma ikut
Dedi : ya gapapa dikit-dikit niru kabupaten
Nindy : ya aku coba ded.

            Latihan, merupakkan hal yang menurutku sangat membuang waktu kala itu. karena semua terlalu bersemangat kami langsung menentukan jadwal latihan tanpa perencanaan. Fufufu. Dan akhirnya kami sepakat pada hari minggu untuk latihan dan berkumpul dirumah dedi.

            Hari minggu tiba. Aku datang kerumah jusup sebelum kerumah dedi.

Aku : Assalamualaikum. Jusup?
Ibunya : Waalaikumsalam. Bentar ya jusup masih siap-siap
Aku : iya bu
Ibunya : mau kemana?
Aku : latihan membuat tugas senam bu
Ibunya : oh yaudah, nanti jangan malam-malam ya
Aku : baik bu

Akhirnya jusup keluar.

Jusup : sini masuk dulu
Aku : udah lewat jam ini. Ayo lak kesana aja
Jusup : lha arif?
Aku : aku chat aja suruh langsung kesana
Jusup : ok

Kami berangkat berdua berboncengan. Karena untuk menghemat sekalian. Setelah sampai rumah dedi.

Aku : arif udah sampai ded?
Dedi : belum ki
Aku : tadi aku chat suruh langsung kesini
Dedi : owalah. Tapi ini katanya nunggu kamu gung
Aku : lah, dimana?
Dedi : gak tau ini. Belum dibuka
Aku : langsung aja ded kalau gitu
Dedi : kerumah ferza dulu ya?
Aku : kok kesitu.
Dedi : entar biar ferza sama nindy
Aku : okok

Kami bertiga sudah siap. Tinggal menunggu arif. Hmm sejak dulu setiap ada acara dia yang paling telat untuk datang. Sudah kebiasaan kali. Dan sampailah kami.

Dadi : kok sepi za?
Ferza : pada keluar kok
Dedi : kamu gak ikut?
Ferza : kan ada acara ini
Dedi : ya bilang ta kalau ada acara keluarga
Ferza : gapapa ded

            Hmm. sungguh baik orangnya, kalu aku jadi dia mungkin sudah jadi alasan untuk meng cancel acara ini. Malas juga karena kelompok lain belum pada buat juga. Tapi berbeda dengan dia.

Ferza : mbak nindy bentar lagi sampai ded
Dedi : okok. Chat arif za. Suruh kesini juga
Ferza : iya

Tak ada obrolan, kami hanya focus ke hp masing-masing. Jusup dan dedi main game sedang aku hanya baca thread di forum kaskus. 

Arif : tin tin
Aku : bocah
Arif : tadi aku nunggu kamu weh di tempat.e ommu
Aku : kan udah aku sms tadi.
Arif : ini belum masuk
Aku : pantesan. Air plane mode. Kampret.

            Arif hanya tertawa setelah itu, disusul oleh nindy. Kami pun siap berangkat. Dan untuk aul dia menunggu dirumahnya anjas. Karena memang nanti arahnya sama. Jadi kami berenam segera menuju lokasi. Aku dengan si arif. Nindy dengan ferza dan dedi dengan jusup.

            kami menuju rumah anjas terlebih dahulu untuk menjemput aul. Dan ternayta bukan hanya aul yang ikut. Tapi anjas pun juga. Dasar dua sejoli yang baru kasmaran. Kami naik sampai tiba di lokasi. Ya candi sari. Tempat itu yang kami tuju.

Aku : gimana ded?
Dedi : aku males ki
Aku : hmm. sama ded. Ternyata sini candi sari
Dedi : belum pernah gung?
Aku : baru ini 

Kami sampai lokasi akhirnya hanya foto-foto dan lupa akan tujuan setelah sampai sini. Kami ternyata tiba terlalu pagi, sehingga masih sepi-sepinya. Sampai hari menunjukan agak siang sampai banyak pengunjung yang datang.

Share:

Kesempatan Bagian 1





Minggu, 01 November 2015

            Dihari minggu yang penuh dengan acara. Dan akan banyak minggu-minggu lain yang akan terpakai hanya untuk tugas. Setelah tugas dari bahasa Indonesia, bahasa inggris sekarang untuk menyelesaikan tugas akhir karena saat itu aku sudah naik ke kelas tiga.

            Flash back

            Saat itu kenaikan kelas tiga ada rumor yang mengatakkan bahwa kelasku akan dipecah sebagian cowoknya. Karena kelasku ada sekitar 15 cowok sedangkan ada tiga kelas yang cowoknya hanya tiga orang. Mereka pun protes, sehingga meminta bagian kesiswaan agar para cowok kelasku dipecah untuk kelas lain.

            Dan ternyata…

            Protes itu dikabulkan. Setelah menunggu hasil dari uas, selang seminggu nilai kami keluar. Dipapan pengumuman biasa di pajang siapa saja yang tidak lulus. Ternyata aku tidak lulus satu mata pelajaran, ya bahasa inggris, fufufu. Padahal jika dibanding aku dia master di bidang bahasa inggris. Hmm.

            Setelah menyelesaikan masa remedial bersama teman-temanku yang ternyata ada yang juga tidak lolos maka kami ada pemberitahuan untuk perpindahan kelas kami. Harap-harap cemas pastinya. Rasa ini seperti tak ingin berpisah dengannya, karena kita sudah satu kelas sejak kelas dua. Dan untuk kelas tiga ini, sebelum kelulusan.

            Selang dua hari setelah pengumuman akhirnya lembar pembagian kelas di tempel di papan pengumuman. Semua siswa langsung mengecek kelas mereka. Saat itu aku sedang duduk biasa santai didepan kelas.

Arif : ayo lihat papan pengumuman, katanya sudah ada kelasnya
Aan : bentar lah masih rame
Arif : ayo gung?
Aku : nanti aja. Toh nanti juga ada yang ngasih kabar
Arif : tak turun bentar ya
Aku : berani rip?
Arif : berani ta.
Aan : gak ikut gung
Aku : males ah. Firasatku gak enak ini
Aan : haha takut pisah kelas ya
Aku : hmm.

Aan pun tahu apa yang aku pikirkan. Setelah beberapa menit banyak cewek yang naik lagi setelah melihat ruang kelasnya. Ada yang dengan muka senang ada  yang dengan muka yang sedih menurutku.

            Dan dia. Kenapa senyum-senyum.

Aku : kelas apa kamu za?
Ferza : ipa dua lagi
Aku : lihat punyaku gak?
Ferza : tau dong
Aku : dapet kelas apa?
Ferza : liat sendiri. Sana-sana

            Kesal pasti. Karena memang aku tak bisa marah kepadanya, sehingga sering aku menahan semuanya. akhirnya aku mengajak aan.

Aku : an ayo kebawah
Aan : nunggu arip aja
Aku : sup ayo kebawah
Jusup : aku ikut aan
Aku : kalian sekongkolan ya
Aan : yang tenang

Selang beberapa menit arif pun datang

Aan : gimana rip?
Arif : gimana apanya?
Aan : kelasnya
Arif : kelasa? Aku tadi mau kekantin
Aan, aku, jusup : woooo
Aku : gak ajak-ajak
Arif : katanya gak mau
Aku : tak kira mau lihat kelas. Hmm

Kami melanjutkan obrolan kami sampai menunggu tempat dimana papan pengumuman sepi.

Jusup : udah sepi
Aku : beneran cup?
Jusup : bener ta

Aku pun menghampirinya

Aku : ayo turun
Aan, arif : yok

Kami turun berempat. Memang biasa kami seperti ini. Kemana-mana selalubersama, ada-ada saja hal yang terjadi ketika kami bersama. Hingga sampia di papan pengumuman.

Arif : kelas apa gung?
Aku : bentar-bentar
Arif : ini loh.
Aku : lah udah tau nanya. Haha
Arif : wah satu kelas lagi ini.
Aku : bejo ini
Arif : gimana an?
Aan : aku pindah kelas. Fufufu
Aku : sabar an anak ipa 4 pinter-pinter loh
Aan : makanya itu

            Akhirnya kami masuk kelas masing-masing, dimana aku, arif, dan jusup tetap di ipa 2 sedangkan aan pindah kelas di ipa 4. Nasibnya kali ini tidak terlalu baik untuknya. Satu hal yang membuatku sangat senang saat itu. aku bisa satu kelas lagi dengannya, untuk sisa satu tahun kedepan sebelum kelulusan. 

            Kembali ke hari minggu.

Share:

Sosial Media

Hai! Nama saya Agung Prasetyo N dan biasa di panggil Agung. Saya masih seorang pelajar di SMA. Saya berasal dari Boyolali. Read More..

Total Pageviews

Blog Archive

Entri Terbaru