Minggu, 01 November 2015
Dihari
minggu yang penuh dengan acara. Dan akan banyak minggu-minggu lain yang akan
terpakai hanya untuk tugas. Setelah tugas dari bahasa Indonesia, bahasa inggris
sekarang untuk menyelesaikan tugas akhir karena saat itu aku sudah naik ke
kelas tiga.
Flash back
Saat itu kenaikan kelas tiga ada
rumor yang mengatakkan bahwa kelasku akan dipecah sebagian cowoknya. Karena
kelasku ada sekitar 15 cowok sedangkan ada tiga kelas yang cowoknya hanya tiga
orang. Mereka pun protes, sehingga meminta bagian kesiswaan agar para cowok
kelasku dipecah untuk kelas lain.
Dan ternyata…
Protes itu dikabulkan. Setelah
menunggu hasil dari uas, selang seminggu nilai kami keluar. Dipapan pengumuman
biasa di pajang siapa saja yang tidak lulus. Ternyata aku tidak lulus satu mata
pelajaran, ya bahasa inggris, fufufu. Padahal jika dibanding aku dia master di
bidang bahasa inggris. Hmm.
Setelah menyelesaikan masa remedial
bersama teman-temanku yang ternyata ada yang juga tidak lolos maka kami ada
pemberitahuan untuk perpindahan kelas kami. Harap-harap cemas pastinya. Rasa
ini seperti tak ingin berpisah dengannya, karena kita sudah satu kelas sejak
kelas dua. Dan untuk kelas tiga ini, sebelum kelulusan.
Selang dua hari setelah pengumuman
akhirnya lembar pembagian kelas di tempel di papan pengumuman. Semua siswa
langsung mengecek kelas mereka. Saat itu aku sedang duduk biasa santai didepan
kelas.
Arif
: ayo lihat papan pengumuman, katanya sudah ada kelasnya
Aan
: bentar lah masih rame
Arif
: ayo gung?
Aku
: nanti aja. Toh nanti juga ada yang ngasih kabar
Arif
: tak turun bentar ya
Aku
: berani rip?
Arif
: berani ta.
Aan
: gak ikut gung
Aku
: males ah. Firasatku gak enak ini
Aan
: haha takut pisah kelas ya
Aku
: hmm.
Aan
pun tahu apa yang aku pikirkan. Setelah beberapa menit banyak cewek yang naik
lagi setelah melihat ruang kelasnya. Ada yang dengan muka senang ada yang dengan muka yang sedih menurutku.
Dan dia. Kenapa senyum-senyum.
Aku
: kelas apa kamu za?
Ferza
: ipa dua lagi
Aku
: lihat punyaku gak?
Ferza
: tau dong
Aku
: dapet kelas apa?
Ferza
: liat sendiri. Sana-sana
Kesal pasti. Karena memang aku tak
bisa marah kepadanya, sehingga sering aku menahan semuanya. akhirnya aku
mengajak aan.
Aku
: an ayo kebawah
Aan
: nunggu arip aja
Aku
: sup ayo kebawah
Jusup
: aku ikut aan
Aku
: kalian sekongkolan ya
Aan
: yang tenang
Selang
beberapa menit arif pun datang
Aan
: gimana rip?
Arif
: gimana apanya?
Aan
: kelasnya
Arif
: kelasa? Aku tadi mau kekantin
Aan,
aku, jusup : woooo
Aku
: gak ajak-ajak
Arif
: katanya gak mau
Aku
: tak kira mau lihat kelas. Hmm
Kami
melanjutkan obrolan kami sampai menunggu tempat dimana papan pengumuman sepi.
Jusup
: udah sepi
Aku
: beneran cup?
Jusup
: bener ta
Aku
pun menghampirinya
Aku
: ayo turun
Aan,
arif : yok
Kami
turun berempat. Memang biasa kami seperti ini. Kemana-mana selalubersama,
ada-ada saja hal yang terjadi ketika kami bersama. Hingga sampia di papan
pengumuman.
Arif
: kelas apa gung?
Aku
: bentar-bentar
Arif
: ini loh.
Aku
: lah udah tau nanya. Haha
Arif
: wah satu kelas lagi ini.
Aku
: bejo ini
Arif
: gimana an?
Aan
: aku pindah kelas. Fufufu
Aku
: sabar an anak ipa 4 pinter-pinter loh
Aan
: makanya itu
Akhirnya kami masuk kelas masing-masing,
dimana aku, arif, dan jusup tetap di ipa 2 sedangkan aan pindah kelas di ipa 4.
Nasibnya kali ini tidak terlalu baik untuknya. Satu hal yang membuatku sangat
senang saat itu. aku bisa satu kelas lagi dengannya, untuk sisa satu tahun
kedepan sebelum kelulusan.
Kembali ke hari minggu.
0 komentar:
Post a Comment