Sore Itu Bagian 3





Ferza (Kamu dimana?)

Aku pun segera membalasnya

Aku (Dimasjid)

Aku menuju serambi masjid entah kenpa aku menuju kesitu. Dan ternyata dia datang

Ferza : katanya dimasjid terus
Aku : tadi liat bentar diatas bareng mereka
Ferza : oh, flashku udah belum?
Aku : udah. Bentar ya aku ambil

             Aku segera cek flash yang baru aku taruh didalam tas.

Aan : cari apa gung?
Aku : flash putih
Aan : gak ada tutupnya?
Aku : kok tau?
Aan : dibawa jusup
Aku : kampret. Dimana dia?
Aan : gak tau

            Kembali menuju teras dengan tak membawa apa-apa.

Aku : maaf za. Flashmu dibawa jusup ki. Filenya penting gak?
Ferza : eh enggak kok
Aku : beneran?
Ferza : bener.
Aku : yaudah. Mau lihat lagi kesana?
Ferza : iya. Sama kamu ya?
Aku : kok aku? Lha temen temenmu?
Ferza : udah, tadi udah pada aku bilangin
Aku : hmm dasar. Yok

            Kami pun berjalan berdua. Dan sampailah kami ditempat dimana aku tadi melihat dengan teman-teman.

Aku : disini aku tadi pas lihat sama temen-temen
Ferza : pantesan aku gak lihat. Aku tadi dibawah.
Aku : wah cariin ya?
Ferza : apaan enggak. Eh foto yuk
Aku : kemarin kan udah
Ferza : beneran gak mau nih?
Aku : sekarang bedaya, pakai lensa
Ferza : punya pak puh(pamannya) kok

            Kami pun berfoto bersama untuk kedua kalinya. Walaupun gak jelek jelek amat. Tapi masih juga banya jeleknya.sampai sampai kami berdua ketahuan dengan aul dan anjas. Kami berdua langsung diam.

Aul : loh diem-dieman?
Aku : nonton ul
Aul : alasan gung. Njas foto kayak mereka yuk?
Anjas : kamu ki ikut ikutan
Aku : sip njas
Aul : agung ki kenapa
Aku : kok aku.

            Kami pun melihat konser itu. walaupun tak begitu menikmatinya, namun aku menikmati saat itu, bisa bersamanya berdua, tampa ada rekayasa, tapa ada pemaksaan hanya ada ketulusan dan sampai lah sore itu.

Aku : cari minum za
Ferza : ikut ya

Kami pun berjalan menuruni tangga. Aku tahu ada tempat dimana dia difoto setelah tampil panggung acara.

Aku : tadi yang fotoin siapa?
Ferza : foto apa?
Aku : tadi disini (nunjuk tempat)
Ferza : aul tadi
Aku : cantik loh tadi
Ferza : jelek kok
Aku : yang cantik yang ngefoto
Ferza : oh, jadi cantikan yang ngefoto yang bukan aku yang difoto.

            Dia  pun berjalan dengan sedikit cepat dariku menuju kantin setilah sampai ternyata minumannya semua habis. fufufu. Dan mungkin dia masih marah soal itu tadi. Tapi memang mukanya tak bisa berbohong kalau dia hanya dibuat-buat. Aku pun memulai.

Aku : ninggal nih.
Ferza : biarin
Aku : tadi cantik kok yang difoto. Bukan yang menfotokan loh ya. beneran ini

            Dia pun membalikkan wajahnya dan menghadapku dengan muka yang sedikit merah dan dia malah berjalan lebih cepat. Dasar ini nak batinku.

Saat sampai atas ternyata semua temanku yang ada di base juga ada di situ melihat konser.

Aan : oh, jadi kalian menghilang berdua tadi. Gak inget temen?
Aku : biasanya gimana an?
Aan : tenang. Tak akan tersebar kok.

            Memang  hubungan kami masih dipertanyakkan. Karena memang dari awal aku sudah mengatakkan kepadanya kalau aku tidak akan pacaran. Dan dia bisa menerima itu menurutku. Tapi semuanya kembali kepada keputusannya kelak.

            Aku menghabiskan sore bersamanya hingga kami foto berdua dibawah dibantu teman-teman ceweknya. Entah apa yang aku pikirkan waktu itu.

            Sore ini begitu berbeda, begitu cepat bagiku. Mungkin belum cukup bagiku untuk berpisah pulang kerumah masing-masing. Aku ingin lebih lama dengannya. Namun aku tak mampu untuk menolak sore yang akan berubah jadi malam. Karena itu sebuah keharusan.

[TYO]

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Sosial Media

Hai! Nama saya Agung Prasetyo N dan biasa di panggil Agung. Saya masih seorang pelajar di SMA. Saya berasal dari Boyolali. Read More..

Total Pageviews

Blog Archive

Entri Terbaru