Setelah puas
foto di IP kami melanjutkan perjalanan, kurang lebih dua jam kami sampai
tujuan. Ternyata jalan yang kami lalui baru ada aperbaikan jadi banyak berhentinya.
Namun pas waktu giliran untuk melewati jalan ada sebuah cerita tentang arif dan
aan.
Aan : rip lak beranikan?
Arif : iya. Tapi hati-hati an
Aan : tapi dari tadi diem
Arif : ini nih yang buat aku diem. (sambil
pegang kaki bawahnya sebelah kanan)
Aan : loh kenapa rip
Arif : kena kenalpot
Aan dan aku pun tertawa. Sepanjang perjalan
menuju jembatan aku terus ngobrol dengannya.
Ternyata kadang foto tak sesui dengan
kenyataan. Karena memang baru hits sebagai tempat foto namun setelah sampai
kesana kok tempatnya biasa saja. Kami pun hanya berjalan-jalan diatas jembatan
dan sesekali ngobrol dengan yang lain. Tapi aku tidak ngombrol dengan dia.
Anjas : eh tuh ditemenin (nunjuk ferza)
Aku : udah ada aul
Anjas : kesempatan loh gung
Aan : iya kesempatan
Aku : kesempatan apanya. Kena jebakan mah
iya
Anjas : haha. Aul tadi yang ngajak
Setelah puas
berjalan jalan kami turun ke jalan dibawah jembatan. Ternyata ada dua orang
sejoli disana wkwk. Karena tidak baik menganggu kehidupan orang kami memutuskan
untuk segera naik keatas lagi.
Anjas : langsung pulang atau mau kemana?
Aan : lha mau kemana njas?
Anjas : kayaknya new selo dekat sini, mau
kesana?
Aku : jauh gak njas?
Anjas : cuman situ. Ada kegiatan apa?
Aku : ntar kesorean
Anjas : gak bakal. Gimana an?
Aan : okok. Didepan lagi ya?
Anjas : siap. Yok sekarang aja
Kami pun
melanjutkan perjalanan menuju New Selo. ternyata jalannya tak seperti yang aku
bayangkan. Menanjak dan lumayan curam. Untung aja pakai motor matic dan
orangnya kecil-kecil. Jadi enteng naiknya. Dari posisi paling belakang jadi
nomor dua wkwk.
Akhirnya sampai
Aku : rame njas.
Anjas : pengen sepi di kuburan
Aku : anjir dah
Anjas : apa masih dilakukkan pencarian ya?
Aku : mungkin sih
NB : waktu itu bertepatan denga pencarian
seorang pendaki yang jatuh di puncak garuda. Bisa cek di google
Akhirnya kami naik ke gardu yang sepi
dengan orang-orang.
Aku : mulai kabut tuh
Aan : baru jam 12 padahal.
Aku : makanya itu . ayo lak turun aja.
Sekalian cari tempat ibadah
Aan : ok, ajak yang lain
Akhirnya kami
pun setelah foto-foto segera turun. Turun pun harus hati-hati karena turunannya
cukup curam. Sampai ke pertigaan menuju jalan besar ternyata anjas mengajak untuk
makan sebelum pulang
Anjas : langsung balik apa makan?
Aan : makan dulu aja
Anjas: dimana?
Aan : kalo sampai kota aja
Anjas : pada bawa uang gak?
Aan : bawa lah
Anjas : kalo yang blm ada uang agung tuh
banyak uang
Agung : eh kok sampai aku sih
Aul : bank berjalan ta kamu gung
Aku : belum gajian ul. Tapi entah ada isinya gak dompetku
Aul : dicek dah
Aku pun meminta bantuan ferza untuk
mengambilkan dompet. Karena ada di tas.
Aku : za ambilke dompetku
Ferza : dimana?
Aku : di tas lah. masak di saku
Ferza : kali aja di situ.
Aku : cuman gitu weh
Ferza : iya-iya. Dimana ini? Besar atau
kecil?
Aku :kecil
Ferza : kanan atau kiri?
Aku : kirimu
Ferza : gak ada loh
Aku : kalo ada mau diapain?
Ferza : haha ini-ini (sambil menyerahkan
dompet)
Walaupun belum
gajian ternyata masih lumayan buat bayarin temen kalo per orangnya 15 ribu
paling dapat mie ayam wkwk.
Aku : ada kok njas. Aman
Aul : iya kan. Tuh mau dibayarin
Aku : anjas yang mana ya? kok sekarang
berubah jadi cewek?
Aul : serah lu dah
0 komentar:
Post a Comment