Kami melanjutkan
menuju pusat kota. Kami menuju tempat makan, ternyata benar kita makan mie
wkwk. Kami di tempat dimana menjadi base kami makan sata di SMA karena memang
dekat dengan sekolahku. Kami pun sampai. Dan segera memesan makan dan minum.
Aan : gimana gung
Aku : biasa aja sih
Aan : pesan kesannya lah
Aku : bahagia itu sederhana an
Aan : ea bahagia itu sederhana karena bisa
jalan bareng dee
Aku : bukan itu lah
Ferza : apa sih an bisa aja
Aku : sabar za
Aul : debelani kamu za. Haha
Aku : serbasalah lah
Lalu aku
teringat, Karena ternyata hari ini merupkaan hari perpisahan bagi kakak kelas
dan aku ter ingat mas gimar, yang memang saudara kandung anjas yang selisih
satu tahun.
Aku : njas. Mas kamu suruh sini aja
Anjas : yang bayarin sapa?
Aku : kamu lah. kan saudaraan
Anjas : njirrr tanggal tua ini
Aku : gampng ntar patungan wkwk
Anjas : ya bentar-bentar
Selang beberapa menit mas gimar pun datang
Gimar : habis dari mana ini?
Anjas : jadi obat nyamuk tuh (nunjuk aku
dan ferza)
Gimar : owalah cah cilik
Aku : yang mulai aul
Aul : eh kok aku
Aku : sudah lah
Gimar : haha
Setelah selesai makan aku segera kembali ke
rumah aan untuk mengambil motor sekaliian ibadah karena rumahnya sampaing
masjid.
Aku : an motorku tak ambil ya
Aan : yoi bro.
Aku : makasih an
Aan : yoi-yoi
Aku pun menuju jalan raya. Ternyata ferza
masih disana
Ferza : eh makasih ya tadi
Aku : iya-iya. Nunggu sapa za?
Ferza : nunggu cowok aku
Aku : oh sekarang suda punya cowok ta? Kok
gak dikenalin?
Ferza : gak usah. Sebel dah. Orangnya gak
peka sudah di tungguin nanya aneh-aneh
Aku : haha. Iya kok tau. Nungguin aku . ayo
lah buruan pulang
Ferza : huuu
Aku : jangan gitu lah maaf tadi. Kamu
duluan. aku dibelakang
Ferza : okok
Kami pun pulang
bersama karena satu jalur. Tapi rumahku lebih jauh dari rumahnya. Sampai
persimpangan jalan yang memisahkan kita. Aku pun segera memacu motor hingga
sebelahan dan memberikan tanda berpisah.
Sebenarnya masih
banyak cerita yang belum tersampaikan tapi entah kenapa smakin diingat semakin
jelas rasa sampai sekarang.
PS:
Mungkin ini
merupakkan awal ter indah dalam hidupku. Banyak hal pertama kali aku alami.
Pertama kali boncengan dengan cewek selain dengan ibu atau sodara wkwk. Prtama
kalianya bisa foto bersama, pertama kalinya bisa bayarin makan. Pertama kalinya
bisa pulang bersama. Dan banyak yang lainnya.
Cinta pertama.
Cinta masa SMA. Ya memang indah diawal. Tapi entah sampai kapan, karena aku tau
kita masih memiliki cita-cita masih jadi tanggung jawab orangtua masih memiliki
hal yang ingin di capai. Dan aku tahu itu,kita tak akan biasa bermain terlalu dalam
main didalam permain yang dinamakan pacaran yang katanya didasari rasa cinta
dan banyak disalah artikan.
Cinta. Semua hal itu ternyata ditolak dalam
logikaku. Aku tak mengerti. Paham pun tidak. Salahkah semua ini.
0 komentar:
Post a Comment