Pesan Bagian 1





Jumat, 05 Februari 2016

Hidup itu pilihan mau senang atau pun susah. Setelah melewati banyak masa sampai sekarang yang tak terasa sudah berumur 17 tahun. Banyak yang bilang kalau ini sweet seventeen. Tapi bagiku sama saja. Malahan umur kita bertambah pendek dan perlu kita ingat tentang adanya kematian, sehingga kita perlu mengoreksi hal-hal yang perlu diperbaiki di masa lalu. Dan perlu berdamai dengan masalalu. Tak memulu menyesalinya.

Hari ini merupakan hari ulang tahunku. Ya yang ke 17. Seperti yang lainnya setelah berumur 17 kita diharuskan segera membuat ktp, sebagai tanda bukti kewarga negaraan. Selang satu hari setelah aku berumur 17 aku pun segera membuatnya, tak lupa sekalian membuat sim C untuk lisensi kendaraan.

Sebelumnya memang aku tidak memiliki lisensi berkendara tapi sudah pulang pergi rumah kesekolah dan tak pernah tertangkap razia. Jangan sampai. Namanya anak dimasa itu, pasti juga banyak anak-anak yang  lain yang seperti itu.

Banyak hal yang telah aku lewati di usiaku yang sudah 17 tahun. Aku belajar banyak hal seperti pertemanan, membentuk suatu kepercayaan dengan sesama dan juga tak lupa tentang cinta. Pasti setiap orang pernah merasakannya. Entah itu sadar atau tidak. 

Namun akhir-akhir ini banyak kasus yang menjebak kita dalam pusaran cinta yang semu dan penuh drama. Tapi tak sedikit juga yang berhasil menjalin cintanya yang berawal dari masa ini. Masa SMA. 

Setelah 17 tahun kita dianggap sudah dewasa bagi kebanyakan orang. Tapi benarkah? Karena menurutku umur hanya lah angka. Sedangkan kedewasaan mencerminkan sebuah sikap yang kita ambil. Bisa jadi kita umur 25 namun masih juga menghawatirkan hal-hal yang tidak perlu seperti kita masih SD, atau SMP yang sebenarnya itu masalah sederhana. Ada juga yang masih muda tapi mampu menyelesaikan permasalahan orang dewasa. Dan ini lah yang disebut kedewasaan.

Apalagi soal cinta. Cinta seperti perasaan yang abstrak. Abu-abu menurutku. Tidak benar juga tidak salah. Dalam hal ini perasaan dan ego kadang bersebrangan. Jika salah satu menekan egonya sendiri maaka tak lama cina itu pasti akan pudar. Kesalahan-kesalahan yang sederhana bisa jadi besar jika cinta sebagai alasannya.

Permasalahan soal cinta mungkin tidak akan selesai jika kita terlalu cinta kepada manusia hingga lupa cinta kita kepada tuhan.

Pagi itu mendung. Bulan februari merupakan bulan musim hujan, setelah bulan januari hujan sehari-hari maka februari seharusnya curah hujan sudah berkurang. Namun berbeda untuk hari ini. Entah kenapa pagi ini begitu suram. Hingga aku malas berangkat kesekolah. Sebenarnya aku tidak tahu apa yang akan terjadi didalam kelas nanti. 

Pada perayaan ulang tahun sebelumnya teman kelompokku arif mendapatkan kejutan dari kami dengan diikat disebuah pohon dan sisiram air tak lupa dengan taburan tepung. Dan hal yang paling mengena menurutku saat diarak melewati SMK sebelah sekolahku. 

Kami sengaja berjalan lambat agar dilihat oleh sekolah lain yang saat itu bertepatan dengan jam pulang. Setelah itu sampai SMA untuk mengambil motornya pun masih di beri kejutan. Dia harus berjalan melewati adik tingkat dengan pakaian yang serba putih kearena terkena tepung. Bagai mana malunya saat itu.

Rencana itu hanya aku lakukkan dengan aan. Akankah hari ini ulang tahunku juga akan dibalas seperti arif dulu. Ya entah lah.

Berangkat pagi bukan suatu pilihan. Namun karena ada tugas yang belum selesai maka berangkat pagi merupakan suatu pilihan. Karena sering SKS system kebut semalam tapi belum kelar juga.

Setelah persiapan aku segera berangkat dengan hati sedikit cemas. Tapi sebelumnya memang malamnya mereka tidak membehas soal ulang tahun atau apa. Dan semua media social aku hidden dari public,sehingga tidak akan ada yang menemukannya.

Sampainya dikelas ternyata sudah ramai. Semua kelompokku sudah datang. Aan, arif, jusup dkk. Wah tumben mereka kompak. Setelah duduk dibangkuku ternyata aku tidak sadar kalau di papan tulis ditulis namaku yang sedang ulang tahun. Menurutku ini baru awal. 

Aku : sapa yang tadi nulis?
Aan : apaan?
Aku : sok gak tau kih
Aan : apa loh. Spidolnya aja gaada mau nulis pakai apa?
Aku : masa setiap hari ambil gak ada. Sekalian mana penghapusnya?
Aan : entar aja kalau sudah masuk aku kasih
Aku : kampret
Aan : yang bawa bukan aku klo itu
Aku : hmm

Aku kembali kekelas dengan mensobek selembar buku untuk menghapus tulisan dipapan. Walaupun tak terlalu sempurna tapi sudah cukup untuk menghapus namaku.

Arif : makan-makan
Aku : gak ada uang
Arif : motornya aja di gadai
Aku : tapi ntar pulang pakai motormu ya
Arif : lha mau diiket kaya aku dulu atau makan-makan?
Aku : gak pilih dua-dunya kalu gitu. Jusup gak boleh ikut
Jusup : lha napa?
Aku : pas arif ultah lha gak ikut
Jusup : lahhh. Kalau aku ultah tak bayarin wes
Aku : beneran ya?
Jusup :iya
Aku : kamu bayar aku yang cari tempat
Jusup : pasti yang mahal-mahal
Aku : cukup SS kok. Yo gak
Aan : iya sup. SS cukup
Jusup : uangu satu minggu
Aan : kan satu tahun sekali
Jusup : yang penting nanti agung dulu yang bayarin
Aku : iya-iya.

Sudah menjadi adat mungkin. yang ultah gak di kasih kado malah minta di traktir makan. 

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Sosial Media

Hai! Nama saya Agung Prasetyo N dan biasa di panggil Agung. Saya masih seorang pelajar di SMA. Saya berasal dari Boyolali. Read More..

Total Pageviews

Blog Archive

Entri Terbaru