Sabtu, 24 Oktober 2015
Merupakkan
lanjutan dari rangkaian acara yang diselenggarakan oleh sekolah. setelah hari
jumat yang begitu melelahkan bagi banyak siswa yang ikut serta dalam acara ,
namun berbeda dengan hari ini. Ini merupkkan acara puncak dari peringatan ulang
tahun sekolah. sayangnya semua dilakukkan disekolah, karena biasanya kami
adakan di GOR timur sekolah.
Hari ini juga aku melihat wanita
yang begitu cantik menurutku. Tentu saja dia. Karena memang saat itu dia berprestasi
dalam berbahasa inggris kemudian ditunjuk sebagai pembawa acara dengan bahasa
inggris. Dia begitu cantik saat diatas panggung. Dengan begitu banyak prestasi
sehingga menambah nilai plus bagi dirinya.
Pagi
itu. Sabtu, 24 Oktober 2015. Harus bangun pagi tentunya, karena aku juga tidak
ingin melewatkan momen tahunan ini. Dan juga ada satu lagi yang tak ingin aku
lewatkan. Mungkin ini akan terjadi sekali dalam hidupku, barangkali.
Setelah
berangkat pagi seperti biasanya bersama adikku yang masih SMP. Sampai lah aku
di sekolah. namun aku tidak langsung menuju kelas, karena memang kalau ada
acara pasti pintu kelas ditutup. Aku pun segera menuju masjid kebase rohis.
Aku
: masih sepi klas
Iklas
: paling pada berangkat siang
Aku
: loh. Gak ajak-ajak pada
Iklas
: aku juga gak tau kalau mau berangkat siang. Ini aja aku baru sms aan.
Aku
: mana coba
Iklas
: ini
Setelah
aku baca semua.
Aku
: kampret pada
Iklas
: sabar
Aku
pun segera sms aan
Aku
: brangkat jam brapa?
Aan
: jam 8 otw
Aku
: otw masi di kasur
Aan
: enggak lah. ntar sampai situ jam 8 lebih dikit
Aku
: langsung base aja. Kelas ditutup
Aan
: okok
Aku memperingatkan aan agar langsung
ke base. Bosan menunggu mereka. Karena aku jam setengah tujuh sudah sampai
sekolah. mereka yang deket rumahnya malah belum siap-siap. Menunggu mereka satu
setengah jam hanya dengan iklas. Karena memang ketua yang satu ini suka
download anime. Sehingga rela berangkat pagi agar tidak banyak yang menggunakan
wifi sekolah. agak licik memang.
Karena banyak stok anime, kadang aku
hanya ingin ikut lihat. Dan entah kenapa setelah itu sampai sekarang aku kuliah
jadi suka dengan anime. Dan itu awal aku mengenal anime.
Jam pun sudah hampir menunjukkan
pukul delapan. Aku duduk diserambi depan masjid sendirian. Dan lihat-lihat adik
kelas dan teman seangkatan yang baru berjaga digerbang sekolah, agar tidak ada
penyusup yang masuk.
Aan
: udah lama?
Aku
: baru tadi…. Tadi jam setengah tujuh
Aan
: ngapain pagi-pagi lagian gak ada pelajaran
Aku
: ah kampret. Gak bilang-bilang
Aan
: maaf-maaf
Kami
baru kumpul bertiga, dan kalau ada acara seperti ini yang paling malas untuk
berangkat yaitu jusup. Entah kenapa dia acara apapun dia selalu binga malas dan
juga tidak begitu tertarik.
Aku
: jusup berangkat gak nanti?
Aan
: anak itu kalau mau nanti jam sepuluh baru berangkat
Aku
: bocah. Sms jusup an
Aan
: okok
Aku
: suruh bawa laptop dan stick dua ya?
Aan
: siap. Dicup lagi pesnya
Aku
: tau aja. Tapi ini aku juga bawa. Ntar tak cari iklas.
Aan
: anime kan?
Aku
: iya lah. masa xxx
Aan
: kalau itu aku juga mau
Aku
: tak tanyakan iklas punya gak. Haha
Segera menuju lantai dua dari
masjid. Merupkkan tempat strategis karena disana ada pemancar dari wifi
sekolah.
Aku
: udah selesai klas?
Iklas
: baru dapat dua ini
Aku
: ntar aku minta ya. yang bagus – bagus dipilih. Ntar buat aku
Iklas
: ok
Aku
: aku tinggal bentar ya. ini laptopku aku tinggal masih download juga, jagain
ya?
Iklas
: mau kemana?
Aku
: lapangan
Iklas
: ngapain?
Aku
: adalah
Iklas
: tumben bener
Aku
: apanya?
Iklas
: mau ketemuan ya?
Aku
: enggak lah, dia aja ada acara
Iklas
: acara apa?
Aku
: ada lah.
Aku segera menurui tangga. Ternyata
dibawah sudah ada banyak teman teman rohis yang kumpul. Aku pun berpapasan
dengan aan.
Aan
: kenama?
Aku
: lapangan bentar
Aan
: kan bandnya masih nanti
Aku
: ya bentar kok.
Tiba-tiba andi pun datang dan
langsung menyahut obrolan kami.
Andi
: oh iya. Tadi ferza naik panggung
Aan
: oh jadi itu gung?
Aku
: lha iya ta. Mau apa lagi. Duluan
Aan
: makan-makan ya
Aku
: makan dirumahmu an
Begitu lah kami para jomblo dalam
urusan dengan cewek ada ada saja tingkah mereka untuk sekedar membua lelucon
yang kadang menurutku agak kelewatan. Namun karena kami sudah mungkin terlalu
akrab jadi kami telah mengenal karakter kami masing-masing.
0 komentar:
Post a Comment