Hal Pertama Bagian 1



Senin 18 Mei 2015

Seperti hari biasa aku berangkat kesekolah. Karena memang aku masih duduk dibangku SMA. Tepatnya masih kelas dua. Rutinitas hari senin yaitu upacara bendera. Namun entah kenapa hari itu sangat berbeda. Ya hari ini senin 18 Mei 2015 merupakkan awal dari semuanya, awal dari sebuah kisah anak SMA. 

Pukul 06.00 aku sudah bersiap-siap menuju kesekolah paling sampai sekolah pukul 06.30.  Setiap hari aku berangkat dari rumah, namun sebelumnya aku berangkat dari rumah om. Karena ada suatu hal akhirnya aku memutuskan untuk laju dari rumah kesekolah dan aku masih memiliki adik yang masih duduk dibangku SMP. Sehingga setiap hari kami berangkat bersama, dan memang satu jalur, hanya sekolahnya lebih dekat.

30 menit bukan waktu yang cepat menurutku karena setiap hari memang harus bangun lebih awal. Belum lagi kalau ada razia pak polisi, jadi harus berangkat lebih awal.  Setelah sampai sekolah, biasa aku segera duduk ditemapt biasanya. Segera aku keluar menuju kursi depan karena memang sudah banyak teman-teman yang kumpul disitu dan itu rutinitas kami setiap pagi kalau tidak ada tugas.

Bel berbunyi, ada sebuah pengumuman agar siswa segera menuju kelapangan upacara, karena akan segera dimulai. Kelas dua mendapatkan tempat bagian timur dan itu merupakkan tempat favorit, karena tidak terkena sengatan matahari karena terhalang gedung dan pepohonan.

 Senin 18 mei entah memperingati hari apa aku lupa, namun cuaca begitu cerah. Karena memang kami berangkat hanya untuk upacara jadi sayang juga kalau hanya berangkat langsung pulang. Saat itu baru hebohnya foto dijembatan yang baru saja dibangun dan diresmikan, karena memang jembatan tersebu membelah sebuah tebing dan menjadikan sebagai spot yang cukup menarik untuk diabadikan. Saat upacara berlangsung aku dibarisan paling belakang nomor dua. Ya itu adalah tempat favoritku karena letaknya yang setrategis untuk ngobrol pas upacara, jangan ditiru.

Pas sedang asik-asiknya ngobrol dengan kelas lain ada temanku yang mengeluh kalau setelah upacara langsung pulang.
Aan : setelah ini apa langsung mau pada pulang?
Arif : iya lah. Lha mau napa?
Aan : main kejembatan yo. Kan belum pernah kesana.
Arif : kalau pada mau aku juga ikut
NB : memang dulu saat kelas dua aku memiliki teman yang cukup dekat. Dan berjumlah 6 orang yaitu aan, arif, majid, pradana, anjas,dan aku. Dan itu cowok semua dan hanya dua orang yang benar benar sudah memiliki pasangan yaitu anjas dan pradana. 
Aan : gung  ikut main kejembatan?
Aku : kapan?
Aan : setelah upacara mau gak?
Aku : ya ok. Tapi sapa yang tau jalannya?
Aan : tenang ada si anjas. Kan orang sana
Aku : sip. Kumpul dirumahmu aja ntar boncengan. Kan pas 6 orang motoran 3
Aan : okok

Setelah seorang guru telah selesai menyampaiakn amanatnya kami pun juga selesai dengan obrolan, dan dapat diambil kesempulan bahwa nanti akan main ke jembatan setelah upaca selesai. Lah kalau amanat dari guru gimana ini? Ah masa bodo lah waktu itu. jangan dituru.
Semua barisan dibubarkan dan segera menuju kelas masing-masing aku pun menemui anjas

Aku : nanti di ajak aan main kejembatan . gimana?
Anjas : kapan ?
Aku : setelah ini. Taukan jalannya?
Anjas : taulah, cuma situ kan juga hanya satu jalur aja.
Aku : aku kan ga tau.
Anjas : Nanti sapa aja yang ikut?
Aku : aku arif, aan, majid, pradana. Tapi majid dan pradana belum aku konfirmasi
Anjas : ok deh

Aku pun segera  berjalan menuju kelas IPS. Karena memang semenjak kelas dua aku berpisah kelas dengan mereka. Karena aku masuk jurusan IPA sedangkan merek IPS.

Aku : eh jid?
Majid : napa?
Aku : setelah ini ada acara?
Majid : emang kenapa?
Aku : aan ngajak main kejembatan tu
Majid : nanti sapa aja?
Aku : kelompok kita semua berangkat tinggal kamu dan pradana. Kasih tau ya dia
Majid : okok.
Aku : setelah ini kumpul di rumah aan aja. Motoran 3
Majid : entar aku sama kamu ya.
Aku : gampang lah. 

Setelah semua terkonfirmasi aku segera kekelas dan siap-siap karena memang setelah upacara tidak ada lagi kegiatan. 

Aan : gimana semua bisa kan?
Aku : bisa kok
Aan : tak aku duluan ya
Aku : kok aku ditinggal
Aan : sapa suruh lama-lama
Aku : hmm.

Ternyata hampir semua teman cowok yang ada dikelas sudah berkemas-kemas, tinggal punyaku saja. Nasib dah kalau kayak gini. Segera aku menuju parkiran motor tapi kok punya anjas masih di parkiran tapi orangnya juga tidak ada di kelas tadi. Ternyata disitu aku menemukan arif

Aku : napo rip?
Arif : nuggu kamu itu ta
Aku : ngapain ditunggu
Arif : yaudah tak duluan
Aku : lahlah. Kekancanmu tipis 

Aku segera mencari motorku ternyata masih berada di barisan depan dan samping kanan dan kiri masih berimpitan, sehingga aku pelu memindahkan motornya dulu
Aku : dibantu napa
Arif : kenapa gak bilang
Aku : pantesan gak ada cewek, kurang peka
Arif : apa lu punya
Aku : gak sih haha
Akirnya motorku dapat dikeluarkan denganselamat tampa ada kekurangan suatu apapun. Lah. 
Aku : tadi aku ketemu aan katanya langsung kerumahnya aja
Arif : ok
Aku :tapi kok motor anjas masih ada disini?
Arif : biasa kalo udah punya cewek kan jalan dulu
Aku : anjir tu orang. Yok

             Memang rumah terdekat dari sekolah adalah rumah aan dan itu menjadi base kita saat sudah kelas tiga kelak. Eh ini kan masih kelas dua. Ya kelas tiga kalau naik kelas wkwk. Aku segera menuju rumah aan. Ternyata aan  baru saja sarapan. Jadi tau alasannya kenapa kok tadi ninggal dan  duluan.

Aan : udah pada makan?
Aku : udah
Aan : yaudah. Kalau belum beli aja di depan.
Arif : njirrr tak kira mau dikasih makan
Aan : enak aja
Aku : haha
Aan : nih buat cemilan sekalian nunggu yang lain
Aku : aku  ga doyan an
Aan : klo gak doyan yaudah
Aku : gak doyan kalau cuman satu biji. Kalau satu toples mau lah aku
Aan : sini uangnya
Aku : itu namanya suruh beli, bukan mau ngasih

Biasa pbrolan kami memenag banyak bercandanya karena jadi diri sendiri itu menyenangkan tak perlu ada yang ditutupi antara teman, tapi harus juga mengerti situasi dan kondisi di lapangan jika mau ngobrol.
Beberapa menit majid dan pradana muncul. Tapi kurang satu anjas. Lah anjir tu orang kok gak muncul muncul memtang-mentang punya cee satu kelas dan stu sekolah. Hamoir satu toples makanan kami habiskan, biasa kallau kami makan sudah kayak ga makan satu minggu. Dan akhirnya anjaspun datang. Tapi………


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Sosial Media

Hai! Nama saya Agung Prasetyo N dan biasa di panggil Agung. Saya masih seorang pelajar di SMA. Saya berasal dari Boyolali. Read More..

Total Pageviews

Blog Archive

Entri Terbaru