Awal Tahun 2017




            Malam tahun baru, tidak ada yang sepesial menurutku bahkan aku tidur tidak sampai larut malam. Walaupun saat itu malam pergantian tahun merupakkan momen pas untuk kumpul bersama teman, keluar rumah melihat pesta kembang api, namun aku tidak melakukkan itu semua karena menurutku kita sama saja ikut meramakaikan ajaran non islam. Karena tahun baru bagiku hanya 1 Muharram. 

Malam tahun baru sudah menjadi budaya di lingkungan sekitarku, mereka keluar rumah dan merayakan malam pergantian tahun hingga rela tidak tidut sampai detik pergantian tahun dihitung mundur. Malam tahun baru aku habiskan di rumaah dengan ditemani  kakakku yang saat itu pulang karena biasanya pas hari libur saja dia pulang.

                Pukul sembilan aku memutuskan untuk tidur. Memang itu lebih awal dari biasnya karena aku biasanya tidur pukul sebelas malam. Belum pernah aku merayakan tahun baru hinga saat ini. Banya hal negatif menurutku karena dalam acara pergantian tahun biasanya anak muda banyak merayakkannya dan hanya untuk hura-hura, sehingga pada tahun baru biasannya mereka malah mengeluarkan uang lebih, pada umumnya seperti itu. Tapi memang itu hak mereka untuk menggunakan uangnya.

                Setelah malam pergantian tahun pada hari pertama dan kedua bulan januari tempatku tidak nampak sinar matahari sama sekali, malah terkesan mendung dari pagi hingga malam. Baru pada hari ketiga mulai nampak sinar matahari. Karena dilingkungan sekitarku banyak yang menggunakan sinar matahari untuk produksi kerupuk rambak, karena tempatku merupakkan kampung rambak. Dua hari tempatku tidak dapat produksi karena cuaca mendung dua hari berturut-turut.

                                Pada tanggal enam, aku iseng lihat pesan media social yang memang jarang aku buka. Ternyata ada satu pesan yang membuatku tertarik untuk membukanya lagi. Baru aku ingat pesan itu sebelumnya aku closed, karena sudah satu tahun mungkin pesan itu tidak aku buka, dan pesan terakhirku bertuliskan closed, aku coba tuliskan open pada pesan tersebut, selang beberapa jam ternyata dia masih menanggapinya dan aku mencoba memulai membuka pemicaraan. Hanya satu hari pesan itu mendapat tanggapan. Pada hari kedua ternyata pesanku yang terakhir tidak pernah ditanggapi.

Memang dulu aku memiliki masalah dengan orang tersebut, namun bagiku itu saudah masa lalu, dan pelajaran berharga bagiku, sehingga aku sudah memaafkan kejadian dimasa lalu dan sudah lama sebenarnya.  Karena dirinyalah hidupku lebih berwarna ketika akumasih duduk dibangku SMA. Banyak hal yang telah kami lewati bersama namun semua harus berhenti karena satu sebab yang mungkin tak pernah terpikirkan olehku. 

                Banyak yang bilang dulu hubunganku dengan seseorang tidak pernah serius, katanya sih kalau ada cewekdan cowok sudah sama-sama suka meereka harus mengungkapkan dan menjalin hubungan dengan berpacaran. Namun pendanganku berbeda dengan orang pada umumnya, sehingga aku terkesan suka memberi harapan namun kok tidak pernah jadian. Karena dalam agamaku tidak mengenal pacaran.maka aku tidak melakukkannya.

                Menurut banyak orang kasta tertinggi suatu hubungan yaitu dengan berpacaran karena katanya kalau sudah pacaran dia memiliki hak terhadap pasangannya, namun aku tidak sependapat. Aku dengannya lebih memilih untuk berteman walaupun kadang aku ingin yang lebih. Namun mungkin keinginan itu adalah egoku sendiri maka aku tidak melaukkanya. Namun apa yang akan mereka katakan nantinya.

Baca cerita selanjutnya..........
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Sosial Media

Hai! Nama saya Agung Prasetyo N dan biasa di panggil Agung. Saya masih seorang pelajar di SMA. Saya berasal dari Boyolali. Read More..

Total Pageviews

Blog Archive

Entri Terbaru