Malam tahun baru, tidak ada yang
sepesial menurutku bahkan aku tidur tidak sampai larut malam. Walaupun saat itu
malam pergantian tahun merupakkan momen pas untuk kumpul bersama teman, keluar
rumah melihat pesta kembang api, namun aku tidak melakukkan itu semua karena
menurutku kita sama saja ikut meramakaikan ajaran non islam. Karena tahun baru
bagiku hanya 1 Muharram.
Malam tahun baru sudah
menjadi budaya di lingkungan sekitarku, mereka keluar rumah dan merayakan malam
pergantian tahun hingga rela tidak tidut sampai detik pergantian tahun dihitung
mundur. Malam tahun baru aku habiskan di rumaah dengan ditemani kakakku yang saat itu pulang karena biasanya
pas hari libur saja dia pulang.
Pukul
sembilan aku memutuskan untuk tidur. Memang itu lebih awal dari biasnya karena
aku biasanya tidur pukul sebelas malam. Belum pernah aku merayakan tahun baru
hinga saat ini. Banya hal negatif menurutku karena dalam acara pergantian tahun
biasanya anak muda banyak merayakkannya dan hanya untuk hura-hura, sehingga
pada tahun baru biasannya mereka malah mengeluarkan uang lebih, pada umumnya
seperti itu. Tapi memang itu hak mereka untuk menggunakan uangnya.
Setelah
malam pergantian tahun pada hari pertama dan kedua bulan januari tempatku tidak
nampak sinar matahari sama sekali, malah terkesan mendung dari pagi hingga
malam. Baru pada hari ketiga mulai nampak sinar matahari. Karena dilingkungan
sekitarku banyak yang menggunakan sinar matahari untuk produksi kerupuk rambak,
karena tempatku merupakkan kampung rambak. Dua hari tempatku tidak dapat
produksi karena cuaca mendung dua hari berturut-turut.
Pada
tanggal enam, aku iseng lihat pesan media social yang memang jarang aku buka.
Ternyata ada satu pesan yang membuatku tertarik untuk membukanya lagi. Baru aku
ingat pesan itu sebelumnya aku closed, karena sudah satu tahun mungkin pesan
itu tidak aku buka, dan pesan terakhirku bertuliskan closed, aku coba tuliskan
open pada pesan tersebut, selang beberapa jam ternyata dia masih menanggapinya
dan aku mencoba memulai membuka pemicaraan. Hanya satu hari pesan itu mendapat
tanggapan. Pada hari kedua ternyata pesanku yang terakhir tidak pernah
ditanggapi.
Memang dulu aku memiliki
masalah dengan orang tersebut, namun bagiku itu saudah masa lalu, dan pelajaran
berharga bagiku, sehingga aku sudah memaafkan kejadian dimasa lalu dan sudah
lama sebenarnya. Karena dirinyalah
hidupku lebih berwarna ketika akumasih duduk dibangku SMA. Banyak hal yang
telah kami lewati bersama namun semua harus berhenti karena satu sebab yang
mungkin tak pernah terpikirkan olehku.
Banyak
yang bilang dulu hubunganku dengan seseorang tidak pernah serius, katanya sih
kalau ada cewekdan cowok sudah sama-sama suka meereka harus mengungkapkan dan
menjalin hubungan dengan berpacaran. Namun pendanganku berbeda dengan orang
pada umumnya, sehingga aku terkesan suka memberi harapan namun kok tidak pernah
jadian. Karena dalam agamaku tidak mengenal pacaran.maka aku tidak
melakukkannya.
Menurut
banyak orang kasta tertinggi suatu hubungan yaitu dengan berpacaran karena
katanya kalau sudah pacaran dia memiliki hak terhadap pasangannya, namun aku
tidak sependapat. Aku dengannya lebih memilih untuk berteman walaupun kadang
aku ingin yang lebih. Namun mungkin keinginan itu adalah egoku sendiri maka aku
tidak melaukkanya. Namun apa yang akan mereka katakan nantinya.
Baca cerita selanjutnya..........
Baca cerita selanjutnya..........
0 komentar:
Post a Comment