Jumat, 23 Oktober 2015
Merupakan hari bersejarah bagi
sekolahku. Ya. hari ini merupakan hari jadi sekolah. Saat itu banyak event yang
diselenggarakan sehingga full satu hari itu tak ada mata pelajaran. Namun
karena adanya expo sehingga setiap perwakilan kelas memiliki PR untuk
dikerjakan. Yah sama saja menurutku.
Tidak hanya memperingati hari jadi sekolah.
Namun pada hari itu aku juga membuat suatu hal untuk peertama kalinya dengan
seseorang. Dengan malu-malu tapi akhirnya jadi juga.
Skip
satu minggu sebelum acara.
Ada suatu mata pelajaran dulu yang
dinamakan prakarya. Seumur umur aku belum pernah merasakan mata pelajaran tata
boga. Eh apa hubungannya. Jadi gini. Saat aku smp dan sma ternyata dapat masuk
disekolah yang sudah ter akreditasi sebagai adiwiyata. Yaitu sekolah berbasis
lingkungan. Dan kebetulan hanya smp dan sma yang aku masuki itu yang masuk
sekolah adiwiyata satu-satunya dikotaku. Sehingga muatan local semuanya tentang
pendidikan lingkungan hidup.
Namun karena memiliki beberapa
relasi disekolah-sekolah lain aku mulai kepo tentang apa muatan local di
sekolah mereka. Ternyata semuanya menetapkan tata boga sebagai muatan local.
Yah, sampai hampir semua sekolah smp dan sma di kotaku menerapkan hal itu.
terkecuali sekolah adiwiyata.
Malah sampai mana ini. Kembali
keprakarya.
Setiap
kelas diberikan waktu untuk membuat kelompok-kelompok maksimal satu kelas
menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok harus memiliki produk untuk
ditampilkan dalam expo.
Bu
eli : seminggu lagi sekolah kita akan mengadakan expo dan untuk itu semua
membuat tiga kelompok.
Dedi
: kelompoknya gimana bu?
Bu
eli : urut absen saja. Disini berapa orang?
Dedi
: 32 bu
Bu
eli : ya di bagi tiga klompok saja. Klo ada yang kurang atau kelebihan gapapa
Dadi
: ok
Selang
beberapa menit akhirnya kelompok jadi dan semua harap berkumpul. kelompok satu
di bagian paling selatan kelompok dua ditengah dan kelompok tiga dibagian utara.
Bu
eli : kelompoknya sudah siap?
Dedi
: sudah semua bu
Bu
eli : ya sekarang tunjuk ketu dan sekertaris masing-masing kelompok
All
: iya
Acara
sling tunjuk pun terjadi. Karena kala itu jumlah cewek dan cowok masih seimbang
sehingga kelompok menjadi seimbang juga. Kelas pun menjadi ramai. Dan
akhirnya..
Bu
eli : waktu habis
All
: yahh
Bu
eli : kelompok satu siapa ketuanya?
Kel
1 : dinda bu
Bu
eli : lha sekertarisnya?
Dinda
: belum ada bu
Bu
eli: lah kok belum ada. Ya kelompok dua ?
Kel
2 : arif bu
Bu
eli : mas arif siap?
Arif
; siap bu. Sekertarisnya ana ya bu?
Ana
: ehhh
All
: cieeee
Bu
eli : udah udah. Biasa masa muda. Ya lanjut kelompok tiga?
Kel
3 : dedi bu
Dedi
: aku ketu kelas loh
Evi
: gapapa ded. Kan malah udah berpengalaman
Dedi
: yaudah deh
Bu eli : kalau semua sudah, kalian segera
diskusi suatu produk dengan desain kemasannya juga bisa ya?
Dinda
: produk yang bagaimana bu?
Bu
eli : ya terserah kalian. Karana hanya satu jam maka untuk hari ini cukup
sampai situ saja. Besok saya tunggu rancangannya.
Dedi
: besok bu ?
Bu
eli : iya mas dedi
Dedi
: seadanya ya bu?
Bu
eli : tidak buat juga gapapa . tapi nilainya tidak keluar.
All
: yahhh
Akhirnya
kelas kembali ramai lagi karena sudah ditingga bu eli. Karena waktu masih 30 menit dan itu menjadi
jam kosong.kelompokku bersepakat membuat pudding diacara expo. Aku tidak terlalu
tau konsepnya. Karena tidak minat, dan sudah di urus semua oleh cewek-cewek
kita yang cowok tinggal iuran modal.
0 komentar:
Post a Comment