Setelah pelajaran selesai.
Teman 1 : “Gara-gara kamu
ini semua pada ketangkep”
Target : “Yamaaf. Perasaan
tadi pas dirumah udah aku silence tapi ada pesan masuk malah bunyi”
Teman 1 : “Ya itukan
urusan kamu. Gimana ini hp yang pada ketangkep urusannya”
Target : “Tinggal ambil
diguru BP noh”dengan tampang tak berdosa
Teman-teman yang tersita
hpnya langsung menjitak si target satu persatu namun aku saat itu hanya diam
ditempat masih memikirkan nasibku jika sampai orang tuaku dipanggil.
Sebelumnya sudah
diberitahukan bahwa hp bisa diambil 3 hari setelahnya di BP. Dan untuk pertama
kalinya aku berurusan dengan BP. Dulu jika seorang masuk BP biasanya
orang-orang yang banyak masalah dengan sekolah. Karena itu orang yang sering
keluar masuk BP bisa di cap anak nakal. Ketika hpku terkena razia hanya aku dan
teman-teman satu kelas yang tahu dan tidak aku beritahukan kepada orang tua,
karena pasti mereka akan cemas dan kecewa denganku karena harus berurusan
dengan pihak sekolah.
Aku berusaha menyelesaikan masalahku sendiri
disekolah. Setelah tiga hari berlalu aku segera bersiap-siap untuk masuk ruang
BP untuk pertama kalinya, aku memilih ketika pulang sekolah agar tidak terlalu
banyak guru yang tahu akan kasusku karena mereka sudah mulai berkemas pulang
dan tidak mempedulikanku. Setelah itu aku segera menemui guru BP yang diberitahukan
wali kelasku waktu itu.
Aku : “Maaf menganggu apa
ibu punya waktu sebentar?”
Guru : “Iya. Ada apa mas?”
Aku : “Ini saya ada
keperluan mengenai pengambilan hp yang disita tiga hari yang lalu”
Guru : “Oh jadi kamu yang
kena sita kemarin. Yasudah sini diruang saya”
Aku : “ Baik bu”
Aku mengikuti sampai
diruang BP saat itu dan untung hanya ada kami berdua. Sedang guru yang lain
entah kemana hilang dari peradaran, mungkin sudah pulang.
Guru : “Hp mas yang
mana?”Dengan menunjukkan semua hp yang telah terkena sita
Aku : “Ini bu”
Guru : “ya. Kenapa kamu
bawa hp kesekolah?”
Aku : “Anu bu, biar bisa
komunikasi dengan yang dirumah”
Guru : “Sekarang ini kamu
tinggal dimana?
Aku : “Di gang… dirumah om
bu”
Guru : “Oh Cuma deket
situ. Kan kamu juga bisa komunikasi saat sudah pulang sekolah”
Aku : “Iya bu. Kemarin
kebawa karena pas sabtu saya dari rumah asli”
Guru : “Dimana rumahnya?”
Aku : “Di… dekat perbatasan bu”
Guru : “Oh yasudah ini
hpnya saya kembalikkan tapi boesok lagi kalau kena razia kemungkinan hpnya
harus diambil oleh orang tua atau ketika kelulusan”
Aku : “Baik bu”
Aku meninggalkan ruang BP
dengan lega karena urusanku dengan sekolah telah usai.
0 komentar:
Post a Comment